Skip to content
Lingkar Peristiwa
Menu
  • Beranda
  • Berita
  • Daerah
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Dunia
Menu

Flu Singapura pada Dewasa: Bahaya Komplikasi Serius

Posted on Agustus 5, 2025


Laporan Wartawan , Aisyah Nursyamsi


, JAKARTA –

Flu Singapura atau yang secara medis dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) selama ini lebih banyak diasosiasikan sebagai penyakit anak-anak.

Namun ternyata, kelompok usia yang bisa terinfeksi virus ini jauh lebih luas.

Istilah Flu Singaura ini muncul karena penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Singapura pada tahun 1970, dan sempat menjadi wabah besar di sana pada tahun 2000.

Dokter Spesialis Anak RSUP Surakarta, dr. Fatimah Mayasari, Sp.A menjelaskan bahwa meskipun mayoritas kasus menyerang anak usia di bawah lima tahun, tidak menutup kemungkinan anak usia sekolah dan bahkan orang dewasa juga bisa tertular.

Pada kelompok yang rentan, terjadinya infeksi dari HFMD ini memang dari bayi sampai dengan usia 5 tahun.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan pada anak hingga usia 10 tahun bahkan pada dewasa dapat terinfeksi dengan virus ini,” papar dr. Fatimah dalam Healthy Talk “Jangan Anggap Sepele Flu Singapura pada Anak” yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health pada Senin (4/8/2025).

Flu Singapura Pada Orang Dewasa Muncul Tanpa Gejala

Yang lebih mengkhawatirkan, pada orang dewasa, HFMD kerap muncul tanpa gejala (asimptomatik).

Namun kondisi ini bukan berarti tidak berbahaya, karena tetap dapat menularkan virus ke anak-anak atau kelompok rentan lainnya.

Dalam situasi seperti ini, orang dewasa menjadi carrier atau pembawa diam-diam virus penyebab penyakit.

“Pada dewasa itu dapat mungkin bergejala maupun asimptomatik atau tidak bergejala, tetapi dia dapat menularkan atau sebagai pembawa dari virus ini sehingga dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain,” tegas dr. Fatimah.

Dibandingkan flu biasa, HFMD memiliki pola gejala yang khas.

Penyakit ini biasanya diawali dengan demam dan rasa tidak nyaman pada tubuh, seperti pegal atau nyeri otot.

Selama 1–2 hari setelah demam, akan muncul bintik-bintik kemerahan di area mulut (terutama langit-langit dan tenggorokan).

Kemudian, bisa pecah menjadi sariawan menyakitkan. Setelah itu, muncul ruam atau lenting di tangan dan kaki, serta bisa meluas ke bagian tubuh lain seperti pantat, lipatan paha, bahkan lengan dan tungkai.

Namun tidak semua ruam di kulit akan pecah. Ada yang tetap berbentuk bintik merah utuh (intak) dan ada juga yang melepuh. Tingkat keparahan gejala sangat bervariasi antar individu.

“HFMD biasanya memang bergejala ringan. Namun memang dapat juga menyebar ke area yang lainnya. Bahkan HFMD ini dapat terjadi komplikasi yang berat,” ungkap dr. Fatimah.

Komplikasi tersebut bukan hal sepele. Dalam kasus tertentu, HFMD dapat menyebabkan kejang, kelumpuhan, meningitis, radang otak (ensefalitis).

Bahkan kegagalan jantung dan paru. Karena itu, meskipun mayoritas kasus sembuh sendiri, kewaspadaan tetap sangat penting.

PHBS Jadi Kunci Pencegahan

Untuk mencegah penularan, dr. Fatimah menyarankan agar anak-anak yang sedang mengalami gejala tidak masuk sekolah hingga minimal hari ke-7 sejak gejala pertama muncul, guna mencegah penyebaran.

Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan di rumah, sekolah, maupun tempat penitipan anak.

Salah satu langkah sederhana namun sangat penting adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun, terutama setelah buang air, sebelum makan, dan setelah bermain.

Orang dewasa yang sedang batuk atau pilek juga disarankan untuk menutup mulut saat bersin dan segera mencuci tangan.

Anak-anak perlu diajari untuk tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan, dan tidak berbagi alat makan dengan teman.

Meski HFMD banyak ditemukan pada anak-anak dan umumnya ringan, risiko penyebaran cepat dan kemungkinan komplikasi berat membuat penyakit ini perlu diwaspadai semua kalangan.

Post Views: 18

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Antisipasi Pengoplosan BBM, Polres Tuban dan Diskopumdag Cek Tangki hingga Sampel Pertalite
  • Polres Tuban Kukuhkan Duta Pelajar Kamtibmas, Dorong Generasi Muda Jadi Pelopor Disiplin dan Keselamatan
  • Polres Tuban Gagalkan Aksi Konvoi 40 Remaja, Amankan 18 Motor
  • Apel Kebangsaan: Polres Tuban dan Buruh Bersatu Wujudkan Tuban Aman dan Sejahtera
  • Transformasi Pelayanan Publik: Polres Tuban Resmikan Struktur Perwira Samapta (Pamapta)

“Berita Tanpa Drama, Hanya Fakta Sebenarnya”

🎙️ Karena publik butuh kebenaran, bukan sensasi. 📰 Kami hadir membawa berita, bukan cerita.

©2025 Lingkar Peristiwa | Design: Newspaperly WordPress Theme