Bojonegoro – Kelangkaan pupuk masih menjadi tantangan utama yang dihadapi petani di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Bojonegoro. Ketergantungan pada pupuk, baik subsidi maupun non-subsidi, membuat para petani kerap menghadapi kendala saat musim tanam tiba.
Namun, solusi mulai ditawarkan oleh Setyo Wahono, yang berkomitmen untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saat menghadiri acara pelatihan pembuatan pupuk organik di Kelompok Tani “Tumbuh Gerak Tani” di Dusun Sekidang, Desa Soko, Kecamatan Temayang, pada Rabu (16/10/2024), ia mengumumkan rencananya untuk bekerja sama dengan distributor pupuk dan pemerintah pusat guna meningkatkan ketersediaan pupuk di Bojonegoro.
“Kami akan berupaya menaikkan kuota pupuk di Bojonegoro yang selama ini hanya terpenuhi sekitar 70%,” ungkap Setyo Wahono di hadapan para peserta pelatihan.
Selain itu, ia juga memperkenalkan program Kartu Petani Maju Baru, yang dirancang untuk memberikan sejumlah manfaat bagi para petani di Bojonegoro. Penerima kartu tersebut akan mendapatkan bantuan pupuk secara gratis, akses permodalan usaha tani, serta edukasi seputar pertanian modern.
“Manfaatnya sangat banyak, termasuk asuransi pertanian yang akan memberikan ganti rugi jika terjadi gagal panen,” tambahnya.
Diharapkan, dengan berbagai solusi yang ditawarkan di sektor pertanian ini, kesejahteraan petani dapat meningkat dan risiko kerugian akibat kelangkaan pupuk dapat diminimalisir.(red/lp)